Infratruktur Menjadi Persoalan Untuk Pengembangan Wisata di Kotim
SAMPIT – Anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Juliansyah mengakui, pengembangan pariwisata di Kotim terkendala akses infrastruktur yang kurang mendukung sampai ke lokasi.
Padahal menurutnya, potensi wisata di daerah pelosok Kotim masih menjanjikan untuk pengembangan pariwisata alam dan budaya. Dimana potensi pariwisata di wilayah utara, salah satunya yang sudah banyak dikenal yakni Betang Tumbang Gagu yang terletak di Desa Tumbang Gagu Kecamatan Antang Kalang.
“Keberadaan situs budaya itu ternyata mengundang minat kunjungan wisata dari luar daerah hingga mancanegara. Sayangnya daerah kita kena wabah Covid-19. Seandainya tidak, maka saya yakin banyak orang tertarik ke sana,” ujarnya, Jumat (30/4/2021).
Rumah khas Suku Dayak ini dibangun pada 1870 silam, dengan konstruksi rumah panggung yang semuanya menggunakan kayu ulin. Objek wisata budaya ini sudah banyak dikunjungi wisatawan, bahkan wisatawan asing.
Namun, sebagian besar wisatawan datang melalui kabupaten tetangga yakni Katingan, karena akses jalannya lebih mudah.
“Sekarang jalan darat sudah tembus ke Tumbang Gagu. Kami minta ini menjadi perhatian serius pemerintah kabupaten agar terus ditingkatkan, sehingga banyak wisatawan datang ke Kotim untuk ke objek wisata ini. Dampaknya tentu akan positif bagi daerah dan masyarakat,” tukasnya.
Yang menarik juga menurutnya, wisata sungainya. Arung jeram untuk ke lokasi itu tentunya menjadi tantangan bagi penyuka wisata alam.
”Kalau untuk sungainya juga ada jeram disana, sehingga bisa menjadi pilihan dan daya tarik sendiri selain untuk situs budaya tadi,” ungkapnya.
(re)