Bencana Banjir Menjadi Persoalan Krusial di Kota Sampit
SAMPIT – Di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), sejumlah persoalan lingkungan masih menjadi pekerjaan rumah yang membutuhkan penyelesaian. Persoalan ini menjadi sangat krusial, karena menyangkut kualitas kehidupan di masa datang. Salah satunya persoalan banjir yang sering terjadi khususnya di Kota Sampit sendiri.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotim daerah pemilihan (Dapil) I yakni SP Lumban Gaol menyebutkan, persoalan banjir ini, karena tidak cepat tanggapnya pemerintah setempat melakukan normalisasi drainase primer maupun sekunder. Sehingga menyebabkan penyumbatan aliran drainase yang mengarah ke sungai.
“Selain tingginya curah hujan, banjir merupakan dampak yang dihasilkan dari berbagai permasalahan lingkungan lain seperti gunungan sampah, rusaknya hutan dan berubahnya fungsi sungai,” ujarnya, Senin (15/3/2021).
Bahkan ujar Legislator Demokrat ini, pihaknya kerap kali menerima keluhan banjir dari masyarakat, khususnya di wilayah Kecamatan Ketapang yang sering mengalami banjir ketika musim hujan.
“Permasalahan banjir ini sangat prioritas ke depannya, bahwa hampir mayoritas masyarakat mengeluhkan banjir di daerah padat pemukiman,” ungkapnya.
Lanjutnya, dirinya mendapat banyak laporan tentang buruknya kondisi infrastruktur di Kota Sampit. Mulai dari jalan rusak dan drainase yang tidak berfungsi. Kedua masalah itu memicu terjadinya banjir setiap hujan melanda.
Ditegaskannya, banjir merupakan salah satu masalah lingkungan krusial di Kota Sampit yang kerap menimbulkan bencana. Dimana pemerintah setempat harus melakukan berbagai upaya untuk mencegah banjir terjadi khususnya saat musim hujan.
Menurutnya, diantaranya pemerintah bisa menurunkan alat berat untuk melakukan pengerukan di anak sungai yang tersumbat dan drainase agar bisa mengalir lancar ke Sungai Mentaya dengan normalisasi aliran air, pembersihan sampah dan meterial lain yang menyumbat aliran.
“Walaupun begitu, upaya dari pemerintah saja tidak cukup. Dibutuhkan partisipasi seluruh masyarakat agar risiko banjir dapat benar-benar berkurang secara signifikan, salah satunya jangan membuang sampah sembarangan,” demikiannya.
(re)