Abrasi di Ujung Pandaran Belum Bisa Ditangani dengan Dana Daerah
SAMPIT – Abrasi yang terjadi di Pantai Ujung Pandaran semakin hari semakin parah, bahkan baru-baru ini abrasi yang terjadi, mengakibatkan hancurnya bangunan mushola yang berada di pinggiran pantai itu.
Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Sanidin mengatakan, saat ini anggaran daerah belum bisa menangani masalah abrasi di Ujung Pandaran tersebut.
Namun demikian, dari informasi ada anggaran APBN untuk mengatasi masalah abrasi. Namun hal itu masih belum bisa dipastikan.
“Kalau benar ada APBN untuk mengatasi abrasi di Ujung Pandaran bagus lagi, kita dukung itu. Tapi kalau anggaran daerah masih belum bisa, karena untuk abrasi itu perlu dana yang besar. Sedangkan saat ini daerah kita masih ada hal-hal lain yang perlu diprioritaskan,” sebutnya, Kamis (4/2/2021).
Dirinya juga mengatakan, untuk anggaran itu ranahnya Dinas Pariwisata. Dimana jika benar adanya anggaran tersebut dari dinas terkait, akan mengusulkan ke DPRD Kotim.
“Namun, sampai saat ini memang kami belum mendengar ada APBN untuk abrasi itu, semoga saja benar ada. Karena abrasi di sana memang sudah parah,” ujarnya.
Saat ini terangnya, anggaran daerah masih terfokuskan untuk penanganan Covid-19 dan pembangunan lainnya.
Pantai di Desa Ujung Pandaran, merupakan pantai yang sangat rawan mengalami abrasi. Sebab pesisir pulau ini, berhadapan langsung dengan lautan yang terbuka.
“Kondisi ini menyebabkan gelombang yang terjadi akibat bangkitan angin cukup besar, yang potensial bisa menyebabkan abrasi pantai,” pungkasnya. (re)