Hasil Reses Sebagai Acuan Penyusunan Pembangunan di Kotim
SAMPIT – Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Pardamean Gultom mengakui perlu ada formulasi dan strategi untuk program rencana pembangunan, sehingga aspirasi masyarakat semuanya bisa terakomodir.
“Kami harap hasil reses DPRD dan Musrenbang jangan hanya sekadar agenda rutin, namun harus jadi acuan dalam penyusunan progran pembangunan kedepannya,”sebut Gultom, Sabtu (8/5/2021).
Gultom mengakui untuk merealisasi itu perlu dana besar. Namun, bukan berarti anggaran terbatas selalu jadi alasan tahunan.
“Memang besar tetapi kitakan bisa menilai dan memilah mana yang bisa direalisasikan dengan komposisi anggaran saat ini,” tegasnya.
Lanjutnya, untuk mengakomodir segala kegiatan yang diusulkan ke Pemkab Kotim kekurangan dana sebesar Rp 6 triliun lebih. Total anggaran yang diperlukan untuk merealisasikan semua usulan itu sekitar Rp 8,2 triliun, sementara APBD Kotim saat ini masih di kisaran Rp 2 triliun.
Berdasarkan data Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kotim, total usulan pembangunan yang disampaikan untuk 2020 lalu sebanyak 594 program dan disampaikan untuk 2021 sebanyak 594 program dan 2.156 kegiatan. Total anggaran yang diperlukan Rp 8.2 triliun.
Usulan tersebut dikelompokkan menjadi lima bidang untuk memudahkan pelaksanaan program. Bidang pendidikan dan kesejahteraan rakyat terdiri 922 program, 411 kegiatan, dan dana yang diperlukan Rp 2,48 triliun. Kemudian, bidang sarana dan prasarana sebanyak 50 program, 126 kegiatan dengan kebutuhan dana Rp 4,98 triliun.
Selanjutnya, bidang ekonomi terdapat 119 program, 528 kegiatan dengan total biaya Rp671 miliar,bidangkependudukandan pemerintahan 333 program dengan 1.010 kegiatan dengan perkiraan biaya Rp 144 miliar dan Rp 12,47 triliun.
(re)