Pasar Tradisional Dapat Jalankan Ekonomi Masyarakat
SAMPIT – Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Rinie menyebutkan ekonomi masyarakat saat ini berjalan karena adanya pasar tradisional yang operasional.
Seandainya pasar tradisional ini ditutup ujarnya, maka ekonomi akan berdampak buruk. Ada ribuan masyarakat, baik secara langsung dan tidak langsung bergantung kepada aktifitas di pasar tradisional.
Hal itulah yang menjadi pertimbangan pemerintah selama ini tidak ada menghentikan aktivitas transaksi di pasar tradisional.
“Ada ribuan jiwa yang terbantukan dengan adanya pasar tradisional ini, mulai dari petani, pengepul, pedagang, semuanya bias terlibat dalam aktivitas pasartradisional. Maka dari itu pemerintah masih memberikan toleransi untuk aktivitas di pasar tradisional. Asalkan pasar itu tidakmengabaikan protokol kesehatan,” kata Rinie, Selasa (20/4/2021).
Diakuinya, keberadaan pasar tradisional dalam beberapa tahun terakhir mulai menghadapi ancaman dan dikhawatirkan pedagang akan gulung tikar karena bangkrut. Pedagang pasar tradisional bisa saja bangkrut karena tidakmampu bersaing menghadapi menjamumya pasar modem atau pusat perbelanjaan.
“Masyarakattampaknyalebihmemilihberbelanjadi pasar-pasarmodem.Dengan berbagai pertimbangan, seperti kenyamanan, kebersihan, kualitas barang sampai, tapi saya inginkan pasar tradisional ini justru harus diperkuat dan galakan untuk menghidupi ekonomi kerakyatan,”ujarnya.
Apapun alasannya, keberadaan pasar tradisonal tidak mungkin ditiadakan. Sebab, sebagian besar masyarakat masih berada dalam kondisi menengah kebawahyang tidak memiliki daya belidi pasar-pasar modern.
“Pemkab dan DPRD Kotim sebenarnya telah berupaya memperbaiki penampilan pasar tradisional yang selama ini dicitrakan jelek, kumuh, semrawut dan tidak ada kepastian harga,” demikiannya.
(re)