Bisnis Properti Masih Lambat, Pemda Fasilitasi Pengembang
PURUK CAHU – Kepala Dinas Perumahan Pemukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) Murung Raya (Mura), Markudius Dani mengungkapkan, bahwa pertumbuhan industri properti di Kabupaten paling Utara Provinsi Kalimantan Tengah masih dalam kondisi lesu dan cenderung bergerak lambat.
Kondisi ini diakuinya, saat ini kabupaten yang akan memasuki usia 19 tahun berdiri ini, sesuai data dari pihak BPS Mura bahwa perkembangan penduduknya dikategorikan masih rendah, hanya di angka 5 jiwa Per KmĀ², sehingga berdampak langsung kepada sektor perluasan wilayah perkotaan.
Namun dia menjelaskan berbagai cara dilakukan oleh para pengembang untuk menarik minat calon konsumen, mulai dengan uang muka rendah hingga penyediaan fasilitas umum yang lengkap, sayangnya belum memberi efek positif.
“Kita sadari hal ini bisnis properti ini prinsipnya bergantung kepada permintaan pasar, sehingga sektor properti masih kurang dilirik masyarakat,” kata Markudius Dani saat diwawancarai wartawan diruang kerjanya, Rabu (2/6).
Selain itu beberapa hal lainnya juga menjadi faktor sunyi nya bisnis properti di Mura, seperti melemahnya daya beli masyarakat akibat pandemi Covid-19 saat ini yang masih terjadi. “Minat masyarakat kita masih rendah, sehingga dampaknya dari empat pengembang yang ada di Mura ini, hanya satu yang sampai sekarang masih berjalan,” ungkapnya lagi.
Namun mantan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah ini meyakini akan adanya perubahan yang semakin membaik kedepannya terhadap bisnis properti ini, karena menurutnya pemerintah daerah telah mengambil kebijakan kebijakan strategis agar mendongkrak majunya bisnis ini, sehingga secara otomatis mampu menciptakan kawasan permukiman yang baik dan tertata rapi.
“Untuk fasilitas jalan cor beton lingkungan, sistem drainase menjadi tanggungjawab pihak pengembang bersama Disperkimtan dengan perbandingan 30 : 70, serta beberapa penyediaan fasilitas umum lainnya,” paparnya.
Bukan hanya itu kemudahan lainnya yang diberikan kepada pengembang adalah bunga rendah serta urusan di perbankan yang lebih cepat. “cukup banyak upaya bersama baik pihak pemerintah daerah maupun pihak perbankan untuk memacu dunia usaha properti di Mura yang berdampak positif bagi perkembangan ekonomi daerah,” demikiannya.