Tiga Program Unggulan Pemda Gumas, DPRD Gumas Sebut “Gagal”
KUALA KURUN – Ada tiga program unggulan dari Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Gunung Mas (Gumas) yakni smart tourism, smart agro, dan smart human resources atau smart sumber daya manusia (SDM). Akan tetapi, ketiga program tersebut tidak ada kelihatan dan kemajuan bagi masyarakat yang ada di Kabupaten Gumas ini.
Anggota DPRD Kabupaten Gumas Untung Jaya Bangas mengatakan, semenjak dilantik hingga sampai sekarang ini, tiga program yang digadang-gadangkan itu, sampai saat ini belum ada perubahannya. Sehingga perlu dievaluasi lagi.
“Jabatan mereka Bupati dan Wakil Bupati Gumas, sudah hampir masuk di tahun yang ketiga mejabat. Bahkan mereka memprioritaskan tiga smart yang yang menjadi andalan itu sampai saat ini tidak kelihatan. Maka saya mengangap gagal dari tiga program itu,” ucap Untung Jaya Bangas, Rabu (19/5/2021).
Banyak alasan mereka dari faktor gagal, kata dia, misalnya Untuk smart agro, direncanakan akan menanam jagung, namun tidak kelihatan hasilnya. Kendati, sudah berencana akan menanam jagung di lahan seluas 500 hektare. Faktanya, dilapangan hanya seluas 150 hektare.
“Itu kah yang dikatakan sebagai program kerja unggulan. Maka dari sutulah saya melihat tidak ada keseriusan awal dari program mereka ini, khususnya smart agro,” akui dia.
Sebelum merencanakan serta memulai kegiatan tanam jagung, kata dia, adanya perencanaan yang matang oleh Pemda terlebih dahulu harus melihat seperti apa kultur budaya masyarakat. Belum lagi, menyiapkan tempat pemasaran, mengecek kondisi struktur tanah.
“Setiap program itu harus ada kajian yang mendalam, apakah layak untuk dilaksanakan. Kalau saya menilai gagal, karena mereka tidak matang mengenai apa dan bagaimananya,” sesal politikus dari Demokrat ini.
Sementara program smart tourism, terang dia, saat ini masih dalam suasana pandemi Covid-19. Namun itu merupakan alasan, seharusnya fasilitas pendukung yang ada di objek wisata harus dipersiapkan mulai dari sekarang.
“Program yang dibuat juga tidak kelihatan nyata. Tidak ada yang mengarah ke tujuan pengembangan agar bagaimana smart tourism itu dapat berkelanjutan,” terangnya.
Sedangkan, lanjunya, pemda seharusnya dapat mempersiapkan segala sesuatu. Sebab kedepan apabila pandemi ini berakhir, otomatis satu atau tiga tahun mendatang, sudah tentu, kehadiran dari wiasatawan baik dari daerah maupun luar yang akan datang.
“Imnvestasi inilah yang perlu dipikirkan, jangan hanya adanamanya saja smart torism, tetapi bagaimana caranya untuk meningkatkan PAD,” ujarnya.
Selanjutnya smart SDM, tambah legislator dari dapil-III ini menerangkan, saat ini tidak ada kebijakan dari Pemda khususnya di masa pandemi. Hal itu sebenarnya upaya meningkatkan sumber daya manusia, sehingga adanya tempat pelatihan bagi masyarakat.
“Harusnya ada tempat-tempat pelatihan bagi masyarakat, sehingga masyarakat bisa menigkatkan kualitas, maka pandemi ini jangan sebagai jadi alasan saja, untuk itulah kami menilai tiga program itu gagal,” pungkasnya. (Gms)