Kesejahteraan Pasukan Kuning Kotim Dipertanyakan

SAMPIT – Sampah plastik dan rumah tangga berserakan di sejumlah pinggiran jalan Kota Sampit. Sudah sejak sepekan lalu sampah itu tertumpuk terlebih lagi di TPS yang sudah ditutup. Bahkan di salah satu depo sampah yang ada di dalam Kota Sampit, Kotawaringin Timur (Kotim) juga terlihat sampah yang meluber.

Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Mariani meminta, agar pemerintah daerah memperhatikan kesejahteraan petugas kebersihan yang ada di Sampit yang sering disebut dengan pasukan kuning.

Pasalnya dirinya menilai, kemungkinan akibat kesejahteraan mereka (pasukan kuning, red) kurang, makanya kerjanya kurang maksimal dalam membersihkan kota.

“Agar kerja mereka maksimal, pemerintah harus membayar upah mereka tepat waktu baik segala tunjangan dan tranfortasi jangan sampai di abaikan,” ujarnya, Jumat (19/3/2021).

Menurut Mariani, pasukan kuning merupakan ujung tombak dalam menjaga kebersihan Kobar. Olehkarena itu, pantas untuk mendapat perhatian lebih.

Selain itu, tunjangan mereka harus ditelaah, apakah sudah mencukupi atau belum Juga apakah peralatan yang mereka gunakan untuk membersihkan sudah layak atau belum.

“Pegawai kebersihan umumnya ditemui di jalan, taman maupun gedung, mal dan kampus. Yang mana tidak semua orang mau menjadi petugas kebersihan,” sebutnya.

Dikatakan Mariani, semua masalah kebersihan dituntaskan oleh para pahlawan kebersihan. Seketika tempat kembali bersih, indah dan nyaman kembali. Tak kenal waktu baik ketika terik panas dan hujan dan tak kenal lelah, pasukan kuning sering ditemui di berbagai jalan dan taman di Sampit, untuk mengangkut dan membersihkan seluruh titik kota agar tidak kotor, karena sampah yang berserakan.

“Jadi tidak ada alasan pemerintah setempat tidak memperhatikan hak mereka. Khususnya yang sudah bekerja sebagai tenaga kebersihan,” imbuhnya. (re)

Total Page Visits: 398 - Today Page Visits: 1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *