Ini Alasan Bandara Haji Asan Sampit Tidak Bisa Dikembangkan
SAMPIT – Selama ini pengembangan Bandara Haji Asan Sampit, selalu di sebut-sebut. Namun hingga saat ini, hal tersebut tidak kunjung terealisasi.
Sehingga anggota Komisi I dan Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), melakukan kunjungan dialogis ke Bandara Haji Asan Sampit, belum lama ini.
Anggota Komisi I DPRD Kotim SP Lumban Gaol mengatakan, pengembangan itu terhambat, karena adanya permasalahan panjang yang hingga kini belum terselesaikan.
“Dalam kunjungan itu kami menemukan kendalanya, yakni belum tuntasnya pembebasan lahan masyarakat, di dalam bandara itu sendiri,” ungkap Gaol, Jumat (29/1/2021).
Dikatakannya juga, saat itu pihaknya bersama jajaran komisi I dan IV, membahas tentang strategi pengembangan Bandara Haji Asan Sampit.
Dirinya menilai, kemajuan Kotim ini terlihat hanya diproyek-proyek multiyears saja, yang terkesan wah. Objek vital seperti bandara yang seharusnya steril dari aktivitas masyarakat, demi keamanan penerbangan itu semestinya harus benar-benar diperhatikan dan menjadi prioritas.
“Namun, sampai sejauh ini pengembangan bandara tersebut terkendala sengketa dengan masyarakat, akibat lambannya penyelesaian,” tegasnya.
Dirinya berharap, agar program pengembangan bandara tersebut nantinya baik dari segi keamanan, dan lintasan penerbangan bisa segera ditindaklanjuti. Terutama menyangkut sengketa dengan ganti rugi lahan masyarakat.
“Persoalan ini tidak tahu sampai kapan selesainya kalau tidak diperhatikan. Pemerintahan yang saat ini akan mewariskan lagi kepemerintahan selanjutnya. Begitu seterusnya,” ujarnya.
Ditambahkannya, daerah ini tidak akan maju secara signifikan, kalau sekelas bandara yang memang merupakan sumber utama dalam rangka meningkatkan kemajuan itu sendiri, tidak mendapat perhatian khusus.
“Tentunya kalau bisa dikembangkan, maskapai yang besar sejenis Airbus bisa masuk ke Kotim ini,” pungkasnya. (re)