Hj Surnarti Akui Kalteng Kekurangan SDM Petani untuk Program Cetak Sawah 102.000 Hektar
Kapuas– Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menjadi salah satu target utama dalam program nasional cetak sawah seluas 102.000 hektar.
Program ini bertujuan untuk mendukung swasembada pangan nasional. Kabupaten Kapuas, yang merupakan salah satu daerah penyokong utama pangan nasional, berperan besar dalam akselerasi program ini, khususnya melalui cetak sawah rakyat di Desa Pulau Keladan, Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (TPHP) Provinsi Kalimantan Tengah, Hj Surnarti, mengakui bahwa Kalteng masih menghadapi kendala serius dalam hal ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) petani untuk mendukung program ini. Menurutnya, meskipun potensi lahan sangat luas, tanpa tenaga kerja terampil yang cukup, realisasi program ini akan sulit tercapai.
“Kita memiliki lahan yang sangat luas dan subur, tetapi masalah utama yang kita hadapi saat ini adalah kekurangan SDM petani. Ini menjadi tantangan besar karena pengembangan sawah baru membutuhkan keahlian, dedikasi, dan tenaga kerja yang tidak sedikit,” ucap Hj Surnarti dalam kunjungannya ke lokasi cetak sawah di Desa Pulau Keladan,Rabu 23 Januari 2025, kemarin sore.
Dia menjelaskan bahwa pemerintah daerah terus mendorong pelatihan dan pembinaan kepada masyarakat agar lebih banyak yang berminat menjadi petani, terutama generasi muda. Hj Surnarti juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat lokal untuk mengatasi permasalahan ini.Namun melalui brigade cetak sawah cukup membantu program tersebut.
Selain itu, dia berharap program cetak sawah ini dapat memberikan dampak positif tidak hanya pada sektor pangan, tetapi juga meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekitar lokasi cetak sawah. “Kami yakin dengan sinergi yang kuat, target cetak sawah 102.000 hektar bisa tercapai, dan Kalimantan Tengah bisa semakin berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional,” tambahnya.
Program cetak sawah ini juga menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk mendukung ketahanan pangan nasional dalam jangka panjang. Kabupaten Kapuas, yang selama ini dikenal sebagai daerah agraris, diharapkan mampu menjadi salah satu motor penggerak utama program ini.