Reforma Agraria Harus Diperkuat Hingga Pelosok

SAMPIT, VOICEBORNEO.COM – Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur atau Kotim, Rinie Anderson mendorong agar program reforma agraria bisa diperkuat hingga ke pelosok daerah.

Hal ini untuk menanggulangi terjadinya konflik kepemilikan baik antar warga dan juga dengan perusahaan perkebunan. Sebab, saat ini persoalan konflik lahan berawal dari kepemilikan yang masih abu-abu.

“Saya jujur sangat menyambut baik program reforma agraria ini, ini merupakan program yang saya kira tepat dilaksanakan di kabupaten kotim, kapan perlu di Kotim kouta untuk ini memang harus ditambah oleh pihak BPN,” kata Rinie pada Kamis, 20 Januari 2022.

Rinie belajar dari pengalamannya saat memimpin di DPRD Kotim saat ini. Dia melihat banyaknya pengaduan masyarakat itu di bidang sengketa lahan. Disitu terjadi dengan perusahaan perkebunan akibat tidak adanya inventarisasi dan pendataan lahan secara administrasi pertanahan.

“Banyak laporan masuk itu diantaranya sengketa dengan dunia usaha. Dan saya lihat ada yang masalahnya belum selesai bahkan ada yang berpuluh-puluh tahun tidak ada kejelasan. Nah dengan adnaya reforma agraria ini saya kira akan menyelesaikan dan mencegah persoalan serupa di masa mendatang,” tegasnya.

Dijelaskan Rinie, reforma agraria hadir untuk mempersempit ketimpangan penguasaan dan pemilikan tanah yang sejatinya akan memberikan harapan baru untuk perubahan dan pemerataan sosial ekonomi masyarakat secara menyeluruh.(Red)

Total Page Visits: 771 - Today Page Visits: 1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *