Pabung Kodim 1016/PLK Jadi Narsum, di Sosialisasi Pencegahan Karhutla

KUALA KURUN – Dalam kegiatan sosiasialisasi pencegahan dan penanganan (Karhutla) kebakaran hutan dan lahan di Kecamatan Tewah, yang di gagas dari Dinas Lingkungan Hidup Kehutanan dan Perhubungan (DLHKP) Kabupaten Gunung Mas (Gumas) sehingga pemerintah terlebih, masyarakat perlu tindakan kesiap-siagaan.

 

Sebagai Nara sumber (Narsum) dari Perwira Penghubung (Pabung) Kodim 1016/PLK di Gumas Kapten Inf M Ayyuf mewakili Dandim 1016/PLK Kolonel Inf I Gede Putra Yasa menyebut, bahwa karhutla bisa berdampak buruk bagi lingkungan dan makhluk hidup di sekitarnya. Hewan-hewan harus kehilangan tempat tinggal dan tak sedikit yang mati karena ikut terbakar. Tanaman-tanaman yang bisa sebagai bahan obat pun ikut musnah, sehingga masyarakat menjadi kesulitan.

 

“Di kegiatan sosialisasi pencegahan karhutla kali ini, supaya masyarakat perlu adanya kesadaran supaya dalam menghadapi musim kemarau nanti, jangan sampai membakar sampah di lahan atau hutan, apalagi saat angin kencang. Angin yang bertiup kencang dapat, berisiko menyebarkan kobaran api dengan cepat dan menyebabkan kebakaran,” ucap Pabung 1016/PLK Kapten Inf M Ayyuf, Selasa (23/3/2021).

 

Sejauh ini, jelasnya, adanya ketidak sadaran masyarakat bisa menjadi kecerobohan yang menyebabkan hal fatal seperti karhutla. Untuk itu, perlu memberikan peringatan agar tidak sembarangan membakar sampah atau rumput di sekitar hutan, apalagi saat angin kencang di musim kemarau.

 

“Yang tidak kalah pentingnya untuk perlu dilakukan konsolidasi dan koordinasi seluruh pihak untuk bersama-sama mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan dan membentuk masyarakat peduli api,” tandas Kapten Inf M Ayyuf.

 

Sementara itu, Camat Tewah Rawei mengatakan pihaknya sudah membentuk masyarakat peduli api, agar bisa meminimalisir, akan adanya karhutla seperti di wilayah kecamatan setempat. Karena sudah dilkukan di tiga desa dan kelurahan.

 

“Kita di Kecamatan Tewah ini, sudah membentuk dua desa dan satu kelurahan yakni Kelurahan Tewah, Desa Batu Nyapau dan Desa Kasintu untuk masyarakat peduli api,” demikian Rawei. (KR)

Total Page Visits: 788 - Today Page Visits: 1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *