Pelaksanaan Prokes Jelang Lebaran Harus Diperketat

SAMPIT – Sekretaris Komisi II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Juliansyah menekankan agar pelaksanaan protkol kesehatan menjelang Lebaran dan pelaksanaan Lebaran Idulfitri memang harus diperketat. Hal ini menyusul tingginya penularan terhadap pasien Covid-19 di Kabupaten Kotim belakangan ini.

“Saya mengajak semua pihak terutama masyarakat untuk sama-sama melaksankaan prokes ini. Jadi kita jangan salah anggap dengan aturan pemerintah seperti prokes shalat tarawih hingga salat id nantinya, karena saya sebagai orang yang pernah terifeksi menyatakan bahwa virus itu memang ada dan sangat menyakitkan,” sebut Juliansyah, Selasa (11/5/2021).

Politikus Gerindra ini pernah diinfeski kejamnya wabah yang kini masih belum berakhir. Hampir satu bulan dia dirawat dengan intensif oleh RSUD Murjani. Dia awalnya tidak mengira terjangkit wabah itu namun ternyata setelah dilakukan pengecekan dia terifeksi kala itu.

“Yang jelas virus itu ada, makanya anjuran untuk prokes pemerintah itu memang benar dan bukan mengada-ngada,” tegasnya.

Julinsyah mengapresiasi pemerintah daerah sudah memberikan kelonggaran untuk bisa melakukan mudik lokal ini. Apalagi mereka yang bekerja di Kota Sampit, tentunya bisa mudik ke kampung halamannya yang ada dipelosok terkhusus di areal Kalteng.

“Tapi ingat walau sudah ada kelonggaran kita harus tetap laksanakan prokes itu. Sekarang prokes ini sudah menjadi gaya hidup bukan lagi sebuah paksaan dan kewajiban,” ungkapnya.

Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kotim, jumlah kasus Covid-19 di daerah ini sudah mencapai 2.291 kasus, terdiri dari 1.969 kasus sembuh, 260 dalam penanganan dan 62 orang meninggal dunia.

Jumlah tersebut termasuk kasus baru sebanyak 15 warga yang dinyatakan positif terpapar Covid-19. Selain itu, ada enam orang warga yang dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Sementara itu juga, Varian baru virus korona yang membuat India dilanda badai Covid-19, yakni jenis B1617, telah terdeteksi di Kota Palangka Raya. Antisipasi perlu dilakukan agar tsunami pandemi tak terjadi di Bumi Tambun Bungai, mengingat virus itu disebut-sebut memiliki tingkat penularan lebih tinggi dibanding sebelumnya.
(re)

Total Page Visits: 695 - Today Page Visits: 1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *