Dewan Ini Sebut Petani Kopra di Kotim Dalam Kondisi Kritis

SAMPIT – Anggota Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar) DPRD Kotim Rudianur menyatakan, saat ini petani kopra di Kotim dalam kondisi kritis. Sehingga ujarnya, Pemerintah Kabupaten Kotim harusnya bisa memberdayakan.

“Karena tidak sedikit warga yang mulai menjual kebun kelapanya, karena dianggap tidak lagi menjanjikan, di kondisi harga yang tidak menentu seperti saat ini,” ujarnya, Senin (19/4/2021).

Menurut Rudianur, petani kelapa dalam yang berada di wilayah selatan Kotim berharap pemerintah ke depannya bisa membangun pabrik kopra di daerah itu. Ia menilai, dengan demikian, maka membuka lapangan pekerjaan baru dan menaikan harga komoditas tersebut di tingkat petani.

“Saya kira pemerintah harus berani mengambil kebijakan. Karena hal ini menyangkut kelangsungan hidup masyarakat banyak,” tegasnya.

Menurutnya, produksi kelapa di era tahun 1980-1990 sebelumnya menjadi primadona, namun seiring dengan munculnya kelapa sawit, secara perlahan kopra mulai ditinggalkan. Selain itu, luasan perkebunan kelapa dalam di daerah itu mencapai 700 hektare lebih. Pada umumnya dikelola oleh perorangan.

Rudi menambahkan, ada dua sektor yang mesti jadi perhatian dan mesti dipertahankan kan di daerah Selatan Kotim, yakni di sektor pertanian dan perkebunan kelapa dalam. Namun di sektor kelapa dalam masih belum maksimal diperhatikan, sehingga petani kerap meninggalkan usaha tersebut.

”Kelapa dalam produk andalan dari daerah selatan selain pertanian. Ini harus diperhatahankan,” demikiannya.
(re)

Total Page Visits: 691 - Today Page Visits: 1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *